Saturday 19 April 2014

Kata Bijak Mario Teguh Part 2

Banyak orang yang sesungguhnya HIDUP DALAM KESUNYIAN DAN NYARIS MENYERAH.

Berkasih-sayanglah.

Bukannya mereka belum berupaya dan mencoba banyak cara.

Tetapi mereka sering dikejami oleh wajah-wajah yang dingin dan dilukai dengan kata-kata yang tajam.

Lembutkanlah bicaramu.

Jiwa-jiwa letih itu sedang menggembirakanmu dengan senyuman yang mengambang di atas air mata.

Indahkanlah wajahmu bagi mereka.
Jika engkau sering marah tanpa sebab atau bersedih tanpa alasan, itu berarti hatimu telah kosong dari kasih sayang.
Telah lama saya memeram ide ini di pikiran, bahwa

Pria yang berhasil adalah pria yang berhasil mengumpulkan uang lebih banyak daripada kemampuan istrinya untuk belanja.

Dan,

Wanita yang berhasil adalah wanita yang berhasil menemukan pria itu.

Lalu,

Wanita yang paling hebat adalah dia yang membentuk pria seadanya, menjadi pria yang menghasilkan kehidupan yang memuliakan keluarganya.

What do you think?
Sadarilah,
Anda tidak mungkin berhasil menyenangkan semua orang.

Akan selalu ada orang yang tidak puas, tidak setuju, dan bahkan tidak menyukai Anda.

Maka,
janganlah ijinkan kritik dan komentar miring dari orang lain mengkhawatirkan Anda.

Berfokuslah menjadi pribadi yang baik, bukan pribadi yang jadinya tidak seimbang karena berusaha menyenangkan orang tidak baik.

Berbahagialah dengan diri baik Anda.
Kebahagiaan adalah bukti bahwa cinta memainkan perannya dalam dua jiwa yang setia kepada satu sama lain.
Keindahan dari kebersamaanmu tidak ditentukan oleh berapa banyak yang kau miliki, tapi oleh berapa besarnya rasa syukurmu karena memiliki satu sama lain.
Jangan mencoba membuktikan bahwa dia seorang pengkhianat cinta.

Buktikan bahwa dia yang sangat rugi meninggalkanmu.
Cinta itu praktis.

Jika ia tak dihormati, ia pergi dan menghadiahkan dirinya kepada jiwa yang lebih baik.
Nasihat yang tidak diterima dalam kebaikan, akan terpaksa diterima dalam keburukan.
Kesalahan sikap yang merusak kedamaian pribadi Anda:

Mengharapkan masa lalu yang lebih baik.

Tidak mungkin!
Masalah datang tanpa memilih,
kepada yang memohon agar terhindar dari masalah dan kepada orang yang tak sadar bahwa perilakunya mengundang masalah.

Sesungguhnya,

Masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai,
agar kita meninggalkan yang kita sukai tetapi yang tidak baik bagi kita,
agar kita menjadikannya batu pijakan menuju kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan di tempat-tempat yang tinggi.
Tuhan Yang Maha Perkasa menjamin bahwa tidak ada orang yang akan dimasukkan ke dalam masalah yang tidak bisa diatasinya.

Sehingga,
masalah apa pun yang kita masuki, adalah masalah yang telah ditetapkan berada di bawah kemampuan kita.

Tetapi, yang menjadikannya masalah yang tak bisa kita selesaikan, adalah karena kita menyikapinya sebagai siksaan hidup dan bukan sebagai tangga kenaikan kelas.
Tugas pertama kita adalah mengatakan ‘Ya’, bahwa kita menerima Tuhan sebagai Dzat Yang Memiliki Semua Ke-Maha-an, yang tidak ada apa pun dan siapa pun yang dapat menyetarai-Nya walaupun hanya sedikit.

Kemudian,
keseluruhan hidup kita adalah mengatakan ‘Tidak’ terhadap semua hal yang akan membatalkan ‘Ya’ yang telah kita katakan.

Tegas untuk setia menolak keburukan adalah bukti dari keutuhan iman.
Setiap bayi adalah calon pribadi besar,
yang akan lebih mudah mencapai kebesarannya jika orang tua dan lingkungannya mendukung.

Tapi, didukung atau tidak, kita tetap harus tumbuh membesar.

Janganlah menunggu dukungan orang lain.

Pohon asam yang tinggi dan besar itu, dulunya adalah sebuah biji asam yang mempertahankan kedudukannya dengan sepenuh tenaga.

Perkembangan diri adalah tanggung jawab pribadi.
Tidak sedikit pribadi yang sesungguhnya mandiri,
membatasi yang bisa dilakukannya karena takut kepada pendapat orang lain.

Maka teguhkanlah hati Anda dan katakanlah:

Aku tak akan mengijinkan pendapat miring orang lain,
menjadi pembatas dan penjara bagi hak ku untuk menjadi pribadi yang damai,
yang bekerja dengan jujur untuk kesejahteraan dan kebahagiaanku.

Aku penguasa hidupku sendiri.
Banyak orang yang cepat bereaksi terhadap penghinaan dan kata-kata yang menyinggung, tanpa menghitung apakah reaksinya lebih merugikan daripada apabila mereka tidak bereaksi.

Memang mungkin orang akan mendewasa dengan berjalannya waktu, tetapi kita betul-betul disebut dewasa dan disebut berkelas, apabila kita tidak bereaksi dengan cara yang hanya merendahkan dan merugikan diri kita sendiri.
Tidak mungkin ada hal besar yang bisa dicapai dengan kebiasaan memilih yang mudah-mudah saja.

Hanya pribadi yang setia kepada proses yang baik dan telah lama melatih diri, yang bisa melakukan sesuatu yang sulit dengan cara yang tampaknya mudah.

Seperti,

Ikhlas itu sulit dan membutuhkan seumur hidup untuk melatihnya.

Itu sebabnya orang yang ikhlas, menjadi pribadi kecintaan yang dimuliakan oleh Tuhan.

No comments:

Post a Comment